Jumat, 31 Agustus 2012

Sejarah dan Kemajuan Bangsa

 
China merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar didunia, yang mencapai jumlah milyaran manusia. Meski China merupakan negara yang kecil dan memiliki jumlah penduduk yang besar, tetapi China mampu menjadi sebuah raksasa baru dalam dunia perekonomian dunia. Hampir seluruh segmen pasar dikuasai oleh mereka, mulai dari barang – barang yang kecil seperti rautan pensil hingga ke teknologi. Berbeda dengan negara kita Indonesia yang memiliki negara yang besar dengan kekayaan alam yang melimpah dan jumlah penduduk yang besar juga, belum bisa mengimbangi negara China. 

Jika kita perhatikan 5 negara peringkat teratas dalam hal jumlah penduduk terbesar didunia, hanya Indonesia yang memiliki pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang lambat dibanding 4 negara lainya. China, Brazil, India dan Amerika seperti yang kita ketahui mereka merupakan negara – negara yang memiliki tingkat perekonomian dan kekuatan teknologi yang tinggi. Sehingga wajar saja, jika keempat negara tersebut lebih maju dibandingkan Indonesia. Ada banyak faktor sebenarnya yang mempengaruhi tentang kemajuan suatu negara. Namun disini, saya akan membahas dari segi budaya dan sejarah. Hal ini dikarenakan keterbatasan ruang untuk membahas permasalahan ini lebih dalam. 

Budaya dan sejarah sangat erat kaitannya, kedua hal ini saling terhubung karena budaya itu sendiri muncul dari sejarah. Sudah seharusnya kita sebagai rakyat Indonesia mengetahui riwayat sejarah yang sebenarnya dari bangsa ini. Agar kita mengetahui bagaimana karakter bangsa ini yang sebenarnya. Soekarno sendiri pernah mengatakan, yang biasa kita kenal dengan JAS MERAH yaitu Jangan Sekali – kali Lupakan Sejarah. Begitu juga dengan bangsa – bangsa lain, seperti jepang. Kita tau bahwa bangsa Jepang adalah bangsa yang disiplin, itu tentunya tidak lepas dari sejarah bangsa mereka terdahulu sebagai seorang samurai. Tidak cukup dengan hanya mengenal sejarahnya saja, namun juga harus di amalkan. 

Di film The Last Samurai dengan aktor Tom Cruise, diceritakan tentang bagaimana kedisiplinan seorang samurai. Hingga para samurai tersebut rela berjuang untuk mempertahankan budaya mereka dengan menentang budaya yang datang dari barat. Itulah bagaimana luar biasanya mereka mempertahankan budaya asli dari nenek moyangnya. Sebenarnya melihat sejarah bangsa Indonesia, negara ini juga memiliki hikmah sejarah yang luar biasa. Sebuah sejarah yang mencatatkan perjuangan rakyat untuk memperjuangkan kemerdekaan ini. 

Dengan persenjataan yang seadaanya pada masa penjajahan rakyat Indonesia memperjuangkan kemerdekaannya. Perjuangan juga dilakukan melalui jalur diplomatik, yang menandakan bahwa negara ini juga memiliki orang – orang yang cerdas. Namun sangat disayangkan sekali, banyak riwayat – riwayat sejarah bangsa ini yang disembunyikan oleh kaum – kaum yang menginginkan kehancuran pada bangsa ini. Oleh sebab itulah, banyak sekarang kita lihat kondisi bangsa ini seperti kehilangan jati dirinya yang sebenarnya. Budaya – budaya buruk dari bangsa lain telah di injeksi kan kedalam bangsa ini. 

Bangsa ini seakan terkena suatu virus yang membuat nya menjadi kehilangan arah dan sulit untuk bangun dari ketidaksadarannya. Bangsa ini butuh vaksin untuk melenyapkan budaya – budaya buruk yang diinjeksikan ke bangsa ini. Kita tidak boleh hanya berdiam diri dan menerima secara pasrah membaca buku – buku pelajaran sejarah yang ada disekolah saja. Kita harus mau menelusuri referensi – referensi buku sejarah lainnya, untuk mengetahui sejarah bangsa kita yang sebenarnya. Sejarah bangsa ini tidak akan cukup jika hanya ditulis pada 1 buku saja. Kenali sejarah kita dan konsisten dalam mempertahankannya, agar bangsa kita menjadi bangsa yang berkarakter dan memiliki arah yang harus dicapai untuk menjadi bangsa yang kuat dan maju.

Mengapa Prasangka Baik Itu Penting ?

 
Tulisan ini aku buat berdasarkan atas pengalaman sendiri tentang pentingnya berfikiran positif itu. Sebenarnya Rasulullah SAW juga sudah menyebutkan bahwa kita dilarang untuk ber-suudzon. Rasulullah mengajarkan kita untuk berhusnudzan terhadap orang lain. Seperti pada masa rasul dahulu, ada seorang yang bernama Abdullah bin Ubay yang kemunafikannya sudah terkenal dikalangan mereka. Namun rasulullah tetap berprasangka baik pada Abdullah bin Ubay.

Selain itu dalam dunia kesehatan juga dikatakan bahwa jika kita sering berprasangka buruk pada orang lain, itu akan membuat kesehatan kita memburuk. Kalau tidak percaya, bisa dirasakan langsung ketika kita berprasangka buruk pada orang lain. Seluruh pikiran kita akan terkuras memikirkan hal – hal negatif tentang orang lain, yang sebenarnya belum tentu terjadi sesuai kenyataan . Ketika pikiran sudah terkuras, otomatis energi yang dipakai juga banyak. Itulah yang membuat mengapa prasangka buruk/negatif itu buruk bagi kesehatan.

Mengambil hikmah dari kisah Abdullah bin Ubay, tentang bagaimana rasulullah menyikapi sikap munafik dari Abdullah bin Ubay. Meski kita sudah tau bahwa orang lain tersebut adalah orang yang munafik, kita tetap diharuskan untuk berprasangka baik padanya. Jika kita pikirkan kembali bahwa terkadang sebuah hubungan sering timbul perpecahan atau pertengkaran disebabkan karena kurang adanya rasa percaya satu sama lain. Saling berprasangka buruk satu sama lainnya, sehingga membuat rasa cemas dalam membina hubungan tersebut.

Oleh sebab itu juga kita harus sadar bahwa kita adalah manusia yang memiliki keterbatasan. Keterbatasan yang tidak bisa membuat kita melihat masa depan atas apa yang akan dilakukan oleh seseorang. Karena bisa saja, orang bisa berubah secara tiba – tiba jika Allah menghendakinya . Maka dari itu sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, kita hanya bisa berprasangka baik pada orang lain. Seraya memohon yang terbaik kepada Allah agar hal – hal buruk tidak terjadi.

Memulai itu semua juga tentunya tidak langsung bisa, karena akan ada proses – proses yang akan dilewati untuk melatih berprasangka baik pada orang lain. Perbanyak istighfar, karena terkadang juga munculnya prasangka buruk itu karena bisikan – bisikan setan. Oleh sebab itu, semoga dengan memperbanyak istighfar dan senantiasa berdoa memohon perlindungan-Nya bisa membuat kita menjadi makhluk yang suka berprasangka baik pada orang lain.

Kamis, 30 Agustus 2012

Aku Rindu Keluargaku

 
Malam ini adalah malam kedua aku berada di Bandung, setelah kembali dari lmamaran semesteran di kampung halamanku. Kurang lebih aku berada sebulan di sana, senang sekali rasanya bisa berjumpa dengan keluargaku disana. Berjumpa dengan bapak, mama dan juga adekku serasa mendapat hadiah yang sangat indah setelah kurang lebih 4 bulan tak berjumpa. Teringat ketika minggu – minggu pertama aku disana, aku selalu membayangkan saat – saat 1 minggu terakhir aku akan berangkatnya. Aku memikirkan itu karena aku takut dan tidak ingin berpisah dengan keluargaku. Walaupun mau tidak mau, aku harus tetap berangkat juga ketika waktunya sudah tiba.

Ketika aku disana, aku selalu ingin memuaskan diriku berbuat yang baik untuk keluargaku. Aku rela melakukan apapun yang diinginkan bapak, mama dan juga adekku. Itu aku lakukan agar mereka senang, semua kulakukan untuk membahagiakan mereka. Setiap waktu yang berlalu, aku tidak ingin waktu itu terbuang sia – sia tanpa bersama mereka. Aku ingin selalu bersama mereka, hingga terkadang aku yang suka bermain ke warnet pada saat malam rela tidak pergi asal aku bisa bersama keluargaku.

Jujur, ketika berkumpul bersama keluarga itu rasanya sangat bahagia sekali. Ngobrol – ngobrol dengan bapak dan mama, bercanda tawa dengan adekku. Semua terasa bahagia, meski terkadang ada hal – hal yang menjengkelkan itu hanya terjadi dalam waktu yang singkat saja. Karena aku tidak mau, kebersamaan ini dengan keluargaku rusak hanya karena masalah sepele. Melihat adekku, sepertinya dia sangat merindukanku. Kalau sudah kumpul berdua, selalu saja adekku ngusilin aku. Padahal dulu tuh yang sering ngusilin itu aku, tapi sekarang malah dia yang sering ngusilin aku. Walau kadang – kadang kesel ma usilannya, tapi aku tetap senang karena bisa bersamanya. Ketika adekku tidur, aku sering memperhatikan dia, aku membayangkan bagaimana nanti ketika aku sudah berangkat lagi ke Bandung. Paling dirumah hanya main Play Station, nonton dan canda – candaan sama mama.

Aku tuh biasanya kangen ma adekku, inget waktu dulu aku masih SMA sering main – main ma dia. Kangen suaranya yang keras, wajahnya yang ngangenin, dan badan nya yang gemuk yang bikin gemes kalau udah ketemu. Aku tuh sebenarnya liburan dah dari 3 bulan yang lalu, cuma aku masih belum bisa pulang. Karena memang masih ada amanah yang harus aku tuntaskan dulu di Bandung. Oleh sebab itu, aku hanya bisa liburan dalam waktu sebulan saja. Sebenarnya semenjak selesai UAS kemaren tu, aku dah pengen banget pulang. Melihat kondisi bapak, mama dan adek dan berkumpul bersama mereka lagi. Ketika melihat mereka sekarang, aku jadi teringat kesalahan – kesalahanku pada mereka dulu. Kenapa aku sekarang baru sadar dan berusaha memberikan yang terbaik untuk mereka dengan penuh semangat. Kenapa tidak dari dulu rasa itu muncul ? Aku sedih, karena aku belum bisa membahagiakan mereka.

Tapi mama ku selalu bilang, mama ga perlu kamu harus punya nilai tinggi disana, juara ini, juara itu, yang penting kamu sehat, cepat lulus, trus dapat kerja, nikah dan punya anak. Kata mama, itu saja sudah cukup untuk membahagiakan mama. Bapak juga bilang, kamu yang penting disana jaga kesehatan baik – baik, jangan keluar rumah lagi kalau udah malem – malem, makannya dijaga, jangan sampai terjerumus sama pergaulan yang salah. Kasihan bapak, mama dan adek disini, makan apa adanya supaya kamu tuh enak kuliah disana. Kuliah yang bener, turutin kata dosen, baik – baik sama warga sekitar. Jika mengingat – ngingat, saat – saat kumpul bersama dengan keluarga rindu rasanya. Ingin rasanya untuk selalu bersama – sama dengan bapak, mama dan adek. Begitulah waktu, ia berjalan dengan cepat. Seperti kata Hasan Al – Banna, Al – waktu, Al – Hayah , bahwa waktu itu adalah kehidupan. Kita yang dulu sering main bola dilapangan, main mobil – mobilan, tak terasa kini sudah duduk di bangku kuliah. Karena memang seperti itulah waktu itu, waktu itu adalah kehidupan kita. Tak terasa lamanya liburan selama 1 bulan, serasa baru pulang ke rumah, trus besoknya dah berangkat lagi ke Bandung.

Padahal kalau diinget – inget, kemaren baru selesai RMB (Registrasi Mahasiswa Baru) malamnya sholat tarawih di mesjid kampus, terus besok zuhurnya berangkat ke Bandara Soetta. Wah, kalau diinget – inget mah kayak baru kemaren aja pulang terus sekarang tiba – tiba dah di Bandung lagi. Kalau guruku dulu bilang sih, ini namanya anomali waktu. Pada saat – saat mau berangkat ke Bandung, sore – sore nya kan lagi siap – siapin barang – barang yang mau dibawa nanti. Disitulah aku menangis, aku pergi kekamar kemudian adek juga datang kekamar disitu adek menangis, dia bilang dia sedih karena aku mau berangkat lagi ke Bandung.

Terus juga waktu bapak ngasih aku uang buat di jalan, ternyata adekku juga memberi uang padaku 150rb. Disitu aku sedih dan menangis, lalu disitu juga mamaku juga ikut menangis. Bapak tidak menangis dihadapanku, mungkin itu sengaja agar aku tidak ikut bersedih. Bapak memang kuat, bapak bisa menahan rasa sedihnya, dan tidak menunjukkannya pada kami keluarganya. Yah, demi menjaga perasaan kami semua, agar tidak berlarut dalam kesedihan itu. Intinya aku sangat sedih berpisah dari keluargaku dan rindu ingin berjumpa mereka lagi. Ya Allah, lindungilah keluargaku dari segala marabahaya, dan juga lindungilah kami dari siksa api nerakamu Ya Allah.