Selasa, 19 April 2016

Dipinang Oleh Amanah

 


Menjadi hal yang luar biasa ketika kita bicara amanah. Kita berbicara amanah berarti kita bicara peran. Peran inilah yang menjadi titik penting yang akan kita bicarakan.

Memegang amanah itu penting. Selain amanah itu adalah tanda cinta dari Allah. Tetapi amanah itu juga menjadi peluang besar untuk memperluas jangkauan kebaikan.

Namun pemikiran kita yang salah tentang resiko yang ada dibalik itu membuat kita enggan untuk memegang amanah, khususnya amanah menjadi pemimpin.

Kita terlalu fokus pada resiko yang ada. Sehingga kita takut dan ragu dalam mengambil keputusan dan melangkah. Alhasil bukan mendapat kebaikan, malah mendapat kesia - siaan. 

Ibarat kita ingin melewati suatu jembatan di tebing yang tinggi. Dengan angin kencang yang menggoyang jembatan tersebut. Yang membuat hati dan kaki kita bergetar untuk melangkah.

Namun, dari jembatan itu sebenarnya cara kita agar bisa sampai pada tujuan. Tetapi jika kita terfokus pada Resiko dan bahaya, dapat dipastikan kita tidak akan sampai pada tujuan. Gimana bisa sampai, melangkahkan kaki saja sudah takut. 

Pepatah mengatakan, “Hanya orang - orang besar yang berani menghadpi resiko yang besar” . Titik fokus kita bukan pada resiko nya, tetapi pada Kebaikannya.


Kalau kita fokus pada titik kebaikan dari amanah, maka kita akan lebih termotivasi untuk melangkah ke depan. Karena kita punya target, Yaitu Perluasan Kebaikan.

Bukan kah salah satu golongan yang bakal dinaungi nanti ketika hari kiamat adalah para Pemimpin yang adil. Dan menjadi pemimpin, itu adalah sebuah amanah. 

Ini ada satu kalimat dari teman saya “jangan meminta amanah, namun ketika dipinang amanah maka terimalah”

Tidak ada komentar:
Write komentar