Selasa, 19 April 2016

Kejujuran Itu Hal Yang Romantis

 


Ketika ada seorang pria berjanji untuk melewati rintangan, badai, hujan, dan panas dalam mengarungi samudera kehidupan ini, Jika ia pria sejati maka ia akan menepati. Tapi kebanyakan seorang pria hanya manis di mulut tapi pahit dihati.

Bukankah Romantisme itu muncul dari kejujuran, kejujuran dari rasa yang ada di hati. Karena memang Romantis adalah ketulusan dan jangan ada dusta diantara kita. Bukan hanya kata sekedar kata, tapi kata yang memiliki makna.Inilah yang belum tentu dimiliki oleh setiap pria.

Karena memang Cinta bisa mengubah seseorang. Karena cinta pula banyak orang berguguran dalam mengarungi samudera kehidupan. Cinta memang seperti pisau yang bermata 2….

Jika tulus, maka Cinta akan membawa nya kearah sesuatu yang indah. Jika Khianat, maka cinta akan menjadikan nya gelap dan tidur terlelap dalam mimpi yang senyap.Biarkan lah cinta yang akan mengajarimu tentang menjadi seorang Pria yang romantis.

Masih ingatkah Kisah tentang Rasulullah dan Khadijah istrinya, ketika Rasulullah menyuruh Siti Khadijah untuk membuatkan minum. Ketika Khadijah ingin menuangkan gula ke dalam minumannya tersebut, ternyata Khadijah tidak tau bahwa yang ia tuangkan adalah garam.

Lalu, Khadijah memberikan minuman yang ia buat tadi kepada Rasulullah. Ketika Rasulullah meminumnya, beliau seperti kaget merasakan minumannya tersebut. Namun taukah apa yang dilakukan oleh Rasulullah, beliau tidak marah kepada Khadijah.

Rasulullah lalu menyuruh Khadijah untuk meminumnya juga, disaat meminumnya Khadijah merasa malu karena minuman yang ia buat ternyata rasanya asin. Disitu, rasulullah tidak marah, akan tetapi rasulullah mengajaknya untuk minum bersama. Seakan disaat bersama seperti itu semuanya terasa manis. Ini lah, karena sebuah cinta minuman yang asin pun menjadi terasa manis rasanya.

Ada juga kisah cinta tentang Ali dan Fatimah, tentang cinta dalam diamnya mereka. Cinta yang selama ini mereka jaga kesuciannya, hingga Allah mempertemukan mereka dalam ikatan pernikahan.

Hingga ketika malamnya Fatimah berkata kepada Ali: “Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta pada seorang pemuda dan aku ingin menikah dengannya”. Ali pun bertanya mengapa ia tetap mau menikah dengannya, dan apakah Fatimah menyesal menikah dengannya. Sambil tersenyum Fathimah menjawab, “Pemuda itu adalah dirimu”

Lihatlah betapa indahnya Kisah Romantis mereka dengan menjaga ketulusan, kesetiaan dan kesucian dalam menjaga cintanya. Menjadi keluarga yang sakinah, dimana kata sakinah tersebut memiliki makna bahwa cinta yang tumbuh dalam keluarga tersebut langsung diturunkan oleh Allah SWT. Hingga semakin dekat keluarga tersebut kepada Allah, maka semakin indah lah keluarga mereka yang dipenuhi Cinta.

Tidak ada komentar:
Write komentar