Selasa, 19 April 2016

Pertarungan Eksistensi

 


Saat ini eranya pertarungan eksistensi, baik di kampus ataupun dalam pemerintahan. No Exist, No Contribution. Pencitraan itu penting agar orang umum tau kerja - kerja nyata kita. Bukan berarti riya’, atau bukan saatnya lagi tawadhu, tapi ini memang zamannya “Pertarungan Eksistensi”.

Pesan Rasulullah yang mengatakan bahwa romawi akan ditaklukkan dengan jihad qalam. Seakan memberi isyarat bahwa pada era ini, peran media sangatlah krusial. Tak heran, laporan salah satu mantan jurnalis CNN di Amerika pernah mengatakan bahwa seluruh media yang ada di Amerika adalah hasil pesanan. 

Ada cerita dari sumbawa tentang seorang anggota legislatif yang dicerca oleh seorang pemuda. Pemuda tersebut mengatakan pada Aleg tersebut bahwa dirinya dan desanya tidak mendapat manfaat dengan keberadaan dirinya. Parahnya lagi, kata - kata itu disampaikan di foto Profil Aleg tersebut. Tentu saja ini memancing para hater dan menimbulkan kesan negatif pada Aleg tersebut.

Beliau mengatakan padahal, 1.5 miliar dana diberikan untuk membantu pembangunan desa tersebut, perbaikan jalan, jembatan dan infrastruktur lainnya. Beliau menjelaskan lebih lanjut, “ini memang menjadi pelajaran pada saya, karena saya tidak pernah mempublish kerja - kerja saya”. 

Hikmah dari penggalan cerita diatas adalah “wajib” hukumnya bagi seorang publik figur untuk mempublikasikan kerja - kerja nyatanya. Adalah sebuah anjuran seperti kata Aa Gym untuk menghindari suudzan dan membuat orang suudzan. Dengan mempublish hal tersebut, kita mengurangi orang suudzan pada kerja - kerja kita. Dalam bahasa sederhana yang sering ditemui adalah melakukan Pencitraan. 

Politik dalam bahasa arab adalah siayasih, dan kata siayasih ini juga bisa berarti siasat atau strategi. Dalam melakukan pencitraan tidak semata - mata membabi buta dalam melakukan pencitraan. Kata hitler, suatu berita bohong dapat dipercaya jika diulang - ulang jika dilakukan dengan frekuensi yang tepat. Begitu pula halnya dengan strategi pencitraan.

Tidak ada komentar:
Write komentar