Selasa, 19 April 2016

Taktik Menyelam Sambil Minum Air ala Partai Demokrat

 


Efek yang timbul akibat Counter Attack dari PKS ke pihak Istana ternyata membuahkan hasil. Hasilnya adalah pemberitaan di media tentang LHI menjadi berkurang. Counter Attack yang dilakukan langsung menusuk jantung Istana terkait hubungan Bunda Putri dengan SBY.

Beberapa waktu lalu sempat berbincang dengan salah seorang tokoh dari salah satu partai mengatakan bahwa kasus dinasti Ratu Atut, Akil Mochtar, dan juga Suami dari Airin Chaeri Wardana menjadi tumbal pengalihan isu Bunda Putri.
 
Jika melihat di media saat ini, pemberitaan LHI memang berkurang jumlahnya. Dan ketika melihat di media - media Online pemberitaan Ratu Atut dan Chaeri Wardana menjadi berita di peringkat teratas.

Ratu Atut sendiri, selain memiliki kasus yang mesti diungkap, beliau juga berasal dari partai Golkar yang menjadi salah satu pesaing Partai Demokrat di Pemilu 2014 nanti. Tidak hanya Ratu Atut saja yang menjadi korban dari Partai Golkar, Akil Mochtar juga berasal dari partai yang sama, yaitu Golkar. 

Meskipun yang tersangkut kasus suap adalah suami dari Airin, tentu efek dari kasus ini juga akan mengena ke Airin (Walikota Tangerang Selatan) yang berasal dari Partai Golkar. Alhasil jika dilihat dari secara keseluruhan, taktik yang dilakukan seperti apa kata pepatah “ Menyelam Sambil Minum Air”.

Selain untuk melakukan pengalihan isu, diarahkan pula isu tersebut untuk menjatuhkan citra partai Golkar yang menjadi salah satu pesaing dari Partai Demokrat. Kondisi yang terjadi saat ini pun, banyak pula kader - kader Demokrat yang menjadi pemberitaan karena kasus - kasus korupsinya, hingga Marzuki Ali angkat bicara terkait pemberitaan yang berlebihan oleh media. 

PKS serang SBY (Partai Demokrat). Partai Demokrat serang GOLKAR -> Untuk pengalihan isu dan penjatuhan citra

Tidak ada komentar:
Write komentar